Inilah saat malam yang gelap itu datang
Ku berbaring terlentang,
Terhalang oleh sisi sisi tembok tak beratap
Terperangkap di atas alas dingin dan keras
Seumpama diri ini,
yang terlukis dan berbayang bagai kelamnya kehidupan
Seolah kehilangan harapan,
terjepit di antara berbagai pandangan dan keinginan
Tubuh ini pun tergeletak
Menatap sang bulan dan segerombolan bintang
Tak disangka, kehadirannya mendatangkan secercah harapan
Bak cahayanya yang berkilau di langit malam
Menerangi alam ditengah kegelapan,
Walau tak seterang si raja siang
Hai engkau
Benda bulat bercahaya di langit hitam
Jadilah temanku
Saat ku terdiam menatap gelapnya jalan
Maukah kau menyinariku dengan cahaya harapan?
Saat ku mulai ragu tuk melangkah meski pelan
Maukah kau datang walau dalam bayang?
Hai engkau
Benda bulat bercahaya di langit hitam
Jadilah guruku
Ajarkan aku
Mengasah kekuatan dan ketangguhan
Tuk berperang melawan ketidakpastian dan keputusasaan
Ajarilah dengan pedang sinarmu, yang mampu menusuk dan menembus jantung kegelapan
Biar aku berperang menghancurkan si tembok-tembok penghalang
Agar dapat memandang luas, sejauh pandang
dan berdiri kokoh
sebagai seorang pejuang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar